Comprehensive Training Management System For Training Officer dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai bagaimana mengelola program pelatihan secara efektif, mulai dari identifikasi kebutuhan pelatihan hingga evaluasi dampak di tempat kerja.
Seringkali, persepsi yang salah tentang pelatihan terjadi, di mana kesuksesan pelatihan hanya diukur berdasarkan proses pelaksanaan atau pencapaian target hari pelatihan. Padahal, indikator utama keberhasilan pelatihan sebenarnya adalah perubahan yang nyata dalam cara kerja karyawan setelah pelatihan berlangsung. Inilah yang menjadi fokus dari Sistem Manajemen Pelatihan.
Untuk memastikan perubahan yang diinginkan terjadi, sangat penting melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan di lingkungan kerja setelah pelatihan. Proses ini dikenal sebagai Measuring Training Impact (MTI) dan merupakan elemen kunci dalam Sistem Manajemen Pelatihan.
Selain itu, efektivitas pelatihan dimulai dari pemilihan program yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok. Proses ini dikenal sebagai Training Needs Assessment (TNA), yang berfungsi untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang sesungguhnya.
Sistem Manajemen Pelatihan melibatkan dua aspek utama, yaitu Identifikasi Kebutuhan Pelatihan (TNA) dan Evaluasi Dampak Pelatihan di Tempat Kerja (MTI). Kedua aspek ini merupakan inti dari proses manajemen pelatihan, yang juga mencakup penyelenggaraan, perancangan materi, dan pengajaran pelatihan. Semua elemen ini penting untuk memastikan keseluruhan keberhasilan dari program pelatihan.