7 Kesalahan Umum dalam Negosiasi yang Harus Dihindari

7 Kesalahan Umum dalam Negosiasi yang Harus Dihindari

Negosiasi bukan sekadar adu argumen atau saling ngotot demi mendapatkan hasil terbaik. Justru sebaliknya, negosiasi yang efektif adalah seni menciptakan kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Sayangnya, banyak profesional terjebak dalam kesalahan mendasar yang justru merusak proses dan hasil negosiasi itu sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh kesalahan umum yang sering terjadi dalam negosiasi dan bagaimana cara menghindarinya.

1. Tidak Melakukan Persiapan

Salah satu kesalahan paling fatal adalah datang ke meja negosiasi tanpa riset atau persiapan matang. Tanpa informasi yang cukup, Anda akan kesulitan menentukan batas, argumen, dan alternatif yang masuk akal.

Solusi: Pelajari latar belakang pihak lain, data yang relevan, serta susun rencana A–B–C sebelum memulai diskusi.

2. Fokus pada Posisi, Bukan Kepentingan

Terlalu fokus mempertahankan “posisi” sering kali membuat negosiasi buntu. Padahal, solusi terbaik justru muncul saat kedua belah pihak mengungkapkan kepentingan sesungguhnya di balik tuntutan mereka.

Solusi: Gunakan pendekatan win-win negotiation. Cari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan, bukan hanya yang diminta.

3. Tidak Mendengarkan Secara Aktif

Mendengarkan dengan niat merespons (bukan memahami) adalah jebakan klasik dalam negosiasi. Ini bisa menciptakan kesan agresif atau tidak peduli.

Solusi: Latih keterampilan active listening — dengarkan hingga lawan bicara selesai, lalu respons dengan empati dan relevansi.

4. Terlalu Cepat Menyetujui atau Menolak

Baik terlalu cepat menyetujui tanpa pertimbangan, maupun terlalu kaku menolak semua opsi, sama-sama berisiko.

Solusi: Gunakan prinsip “pause and process”. Ambil waktu untuk menganalisis, bertanya balik, atau minta waktu berpikir jika perlu.

5. Tidak Menentukan BATNA

Tanpa mengetahui BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement), Anda berisiko menerima kesepakatan yang sebenarnya merugikan.

Solusi: Sebelum bernegosiasi, siapkan alternatif terbaik jika kesepakatan tidak tercapai. Ini akan memperkuat posisi Anda.

6. Mengabaikan Bahasa Tubuh dan Nada Bicara

Negosiasi bukan hanya soal kata-kata. Intonasi, gestur, dan ekspresi wajah bisa memperkuat atau menghancurkan argumen.

Solusi: Sadari cara Anda tampil. Praktikkan postur terbuka, kontak mata, dan nada bicara yang tenang dan profesional.

7. Tidak Menutup Negosiasi dengan Ringkasan

Setelah diskusi selesai, banyak yang lupa menegaskan ulang hasil kesepakatan. Ini dapat menimbulkan miskomunikasi di kemudian hari.

Solusi: Akhiri negosiasi dengan ringkasan poin utama yang disepakati, dan jika perlu, konfirmasi ulang secara tertulis.

Baca juga: Apa Itu Teknik Negosiasi dan Kenapa Penting di Dunia Kerja?

Kesimpulan

Negosiasi yang berhasil bukanlah yang penuh tekanan, melainkan yang dilakukan dengan persiapan, strategi, dan komunikasi yang cerdas. Hindari kesalahan-kesalahan di atas agar Anda tidak kehilangan peluang atau menciptakan kesepakatan yang timpang.

Pelatihan Terkait

Ingin belajar teknik negosiasi profesional yang bisa diterapkan langsung di dunia kerja?

➡️ Pelatihan Teknik Negosiasi Terbaik

BMG Institute Training

BMG Institute, sebagai bagian dari BMG Consulting Group (PT. Bina Manajemen Global), merupakan penyelenggara training unggulan yang secara khusus memfokuskan pada pengembangan profesionalisme dan peningkatan keterampilan dalam beragam bidang industri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top